Bagaimana agar konsisten berbuat baik??
via thebookoflife.com |
Bagaimana sih agar konsisten berbuat baik?? Sepertinya susah banget?... ya konsisten berbuat baik memang hal yang sulit, bahkan lebih sulit dari pada konsisten untuk diet. Sebenarnya pertanyaan itu datang dari teman saya, dia (teman saya) mengungkapkan bahwa istiqomah berbuat baik itu sangat sulit, bahkan dia sudah bertanya kepada dosen filsafat di salah satu Universitas Islam di Malang dan imam masjid, dan hasilnya belum memuaskan (katanya).
Sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa isi artikel ini tidak bermaksud untuk menjawab pertanyaan teman saya secara khusus, karena yang pasti jawaban seorang dosen filsafat dan imam masjid lebih berbobot dari isi artikel ini. Dan isi artikel ini bukanlah sesuatu hal yang ilmiah, ini hanya opini pribadi saya. Dan yang terakhir kita bukan manusia yang sempurna, kita pasti berbuat kesalahan, untuk itu Allah Maha Pengampun dan Maha Pemaaf, yang artinya kita tidak bisa berbuat baik secara sempurna, pasti ada kesalahan.
Oke langsung kita bahas bagaimana agar konsisten berbuat baik (menurut saya). Sebenarnya ini adalah hal yang simpel tapi sulit (jangan bingung ya!!). hanya dibutuhkan tiga hal saja untuk membuatmu konsisten berbuat baik , yaitu Rasa Harap, Rasa Takut, dan Pemupukan. Tiga hal tersebut memiliki andil yang besar untuk membuat seseorang konsisten berbuat baik.
Rasa harap, maksudnya adalah kamu harus berbuat baik untuk mencapai harapan/target kamu, contoh, ada seorang pelajar yang mempunyai target menjadi juara olimpiade nasional, nah dengan demikian dia harus konsisten belajar. Dalam islam target tertinggi seorang muslim adalah surga, mengaharap surga tanpa berbuat baik sungguh hal yang sulit dibayangkan hasil akhirnya. Atau kamu berbuat baik agar dibelikan Samsung S7 oleh mamahmu, walaupun terlihat tidak ikhlas yang pentingkan kamu sudah berbuat baik.
Rasa takut, saya akan langsung kasih contoh, ada seorang siswa yang sering bolos, orang tuanya sering berkunjung ke sekolah (mendapat teguran), dan akhirnya dewan guru yang terhormat memutuskan untuk memberi peringatan keras kepada si bocah, yakni jika dia bolos lagi maka tamatlah riwayatnya di sekolah tersebut, dan ajaibnya anak itu tidak pernah bolos lagi setelah diperingatkan. Kalau di islam ada neraka sob... kalau kamu baik (dan tentu imannya juga harus baik) insyaallah kamu tidak akan mampir ke wahana maut itu. Jadi arti dari rasa takut adalah kamu harus berbuat baik agar terhindar dari sesuatu yang kamu takutkan.
Pemupukan, apalagi ini??? Gini sob, tanaman yang dipupuk dan yang tidak dipupuk pasti berbada, entah itu hasilnya atau hal lainnya. Demikian juga kebaikan, jika kita sudah berbuat baik karena rasa harap dan rasa takut maka sebaikknya kamu memupukknya agar lebih mantab, misalnya datang ke kajian, membaca kisah-kisah inspiratif, menonton tayangan yang bermanfaat dan lain-lain.
Lahh!!! Emangnya situ sudah konsisten berbuat baik apa??? Jangan sok suci nasehatin kita!! (ceritanya ada pembaca yang sewot)
(dan ini jawaban saya) saya juga sama seperti anda, saya manusia anda juga manusia, artinya jika anda sering berbuat kesalahan saya pun pernah, bahkan mungkin saya lebih buruk. tapi ada kata-kata yang indah dari al Hasan al bashri untuk kita.
“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat."
0 comments: